Minggu, 31 Januari 2016
Mulai Bergerak
Gagal di Hari-Hari Terakhir
Rabu, 27 Januari 2016
Catatan 10 November
Minggu ini banyak sekali pelajaran yang kudapat. Karena itu juga aku sadar kekuranganku masih sangat banyak. Salah satu yang kusadari adalah aku malas berfikir saat sedang berdiskusi atau kumpul bareng. Padahal, minggu ini banyak orang baru yg kutemui. Perasaan negatifku pun kembali lagi. Aku takut tidak bisa survive. Namun di sisi lain justru aku tahu kalau aku mestinya belajar lebih keras lagi, terutama kepada orang-orang sekitar, terutama untuk hal-hal kecil yang mendasar. Yang paling penting, aku harus menghilangkan kemalasanku. Aku harus total disetiap momen yang aku alami. Karena apabila tidak, aku akan jatuh tergerus arus, tertinggal oleh mereka yang terus melangkah dengan seribu niat mereka. Selamat berproses kawan. Doakan aku bisa seteguh kalian, doakan aku bisa sehebat kalian.
Tertanggal 10 November 2015
Catatan Awal Kuliah
Seperti sebelum-sebelumnya, aku agak sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Di sini orang-orangya berasal dari berbagai daerah, ada yang dari Medan, Jambi, Malang, Solo, Salatiga, Purworejo, sampai dari Jogja sendiri. Walaupun begitu, aku kira sifat sikap mereka nggak jauh dari orang-orang yang pernah aku kenal sebelumnya. Sekarang aku merasa sedikit terasingkan, tapi aku harap aku bisa lebih berani.
Catatan pada saat hari ketujuh kuliah.
Senin, 25 Januari 2016
Bermalam Bertiga
Malam ini saya bermalam di kos teman, bertiga. Rencananya mau nunggu jam 00 untuk melakukan ritual satu tahunan kita....yaitu KRSan haha. Iya, katanya KRSan nya itu harus cepet-cepet kalau mau dapat dosen yang enak.
Cukup senang akhirnya saya bisa menghabiskan waktu bersama teman-teman dekat setelah sekian lama sendiri (halah). Pokoknya malam ini kita cerita banyak sambil minum cokelat panas, lalu nonton film. Saya cuma bisa bersyukur saja untuk hari ini, karena saya tidak mau membuat ekspektasi yang berlebihan lagi untuk kedepannya seperti kemarin-kemarin. Cukup nikmati saja saat ini. Selamat malam.
Minggu, 24 Januari 2016
Iri dan Syukur
Baru pukul dua puluh dua lebih sembilan belas menit sewaktu saya mulai menulis dan saya sudah mengantuk. Tapi tidak apa-apa, itu kemajuan bagi saya yang suka tidur pagi-pagi usai tengah malam.
Hari ini saya melakukan kegiatan rutin saya di hari minggu yaitu mengajar anak-anak desa saya bersama beberapa pemuda lainnya. Lalu saya hanya santai-santai saja di rumah kemudian membaca buku The Naked Traveler yang ternyata sudah saya baca sebelumnya._. Tapi tetap menarik kok. Lalu saya kepo membaca buku Petualangan Huckleberry Finn yang ternyata model-model sastra klasik gitu, kayak Serial Lima Sekawan. Saya baru membaca beberapa lembar, dan saya terhibur oleh bahasanya dan sepertinya ceritanya akan seru sekali.
Selain itu malam ini saya berpikir mengenai sesuatu. Saya selalu iri dengan teman-teman perempuan saya yang asik buat ngobrol, ramah, supel, cerewet dan sebagainya. Selalu iri melihat postingan di instagramnya yang selalu dipenuhi komentar-komentar jenaka masa kini oleh teman-temannya. Saya kebalikan dari sifat kebanyakan perempuan itu. Terlalu serius mungkin kiranya. Hal ini sudah saya ketahui sejak lama. Namun bagaimanapun caranya saya mencoba bersikap seperti mereka, akhirnya saya menyadari bahwa saya tidak bisa dipaksa menjadi seperti oranglain. Bukan saatnya hal itu untuk dipikirkan lagi. Sedih memang, tapi saya yakin kebahagiaan akan datang pada porsi yang tepat. Garis tangan setiap orang berbeda, begitupun takdirnya.
Eh selain itu saya juga iri dengan teman saya yang sekarang sudah punya usaha jualan dari nol dan sekarang sudah punya semacam mini store di rumahnya. Bagi saya, itu keren banget. Sukses terus ya, Trid!
Malam ini juga, saya mendapatkan pelajaran dari seorang teman dekat. Sepertinya ia punya masalah yang besar dan rasanya masalah saya tadi bagaikan semut, sedangkan masalah teman saya bagaikan gajah. Yah saya belum tahu pasti masalahnya, tapi saya akan selalu mendukungnya dan menolongnya sebisanya. Yang paling penting saya harap dia tidak lupa untuk terus tersenyum.
Sudah dulu ya, malah bikin enggak ngantuk ini. Selamat malam, jangan lupa untuk selalu bersyukur di setiap keadaan. Assalamualaikum.
Senang Walaupun Capek
Maaf kalau judul dan isi tidak sesuai.
.
.
.
Saya mulai menikmati ritmenya. Mulai terbiasa menulis tiap malam. Yang semula terbebani oleh sebuah keharusan sekarang seolah menjadi seperti dongeng pengantar tidur. Menghibur, melelapkan tidur.
Sayangnya hari ini saya gagal melaksanakan project lainnya yaitu membaca buku. Padahal saya tadi sudah ke perpustakaan daerah, meminjam dua buah buku. Buku pertama miliknya mbak Trinity berjudul The Naked Traveler seri yang pertama. Bagi yang belum tahu bukunya pasti mikir itu kok 'naked'? Yah cari lagi di kamus deh apa aja arti kata 'naked'. Saya sudah pernah baca satu bukunya, entah Naked Traveler yang ke berapa. Saya suka bukunya karena temanya tentang travelling, selain itu bahasanya enak, mengalir, lucu juga.
Buku kedua yang saya pinjam berjudul Petualangan Huckleberry Finn karangan Mark Twain. Saya tertarik dengan buku ini karena rasanya saya tidak asing dengan nama pengarangnya. Dan setelah saya googling ternyata ia adalah penulis terkenal abad 19an asal Amerika. Dan setelah saya cari tahu lagi saya belum pernah baca karyanya yang lain, tuh. Tapi entah mengapa saya tetap merasa familiar. Alasan kedua adalah entah mengapa (lagi) saya terobsesi pada novel terjemahan yang tebal (itu kalau 559 halaman bisa disebut tebal, yah tebal kan relatif). Tidak tahu saya bakal menyelesaikan membaca buku ini berapa lama nantinya.
Dan kenapa saya tidak sempat membaca salah satu buku itu hari ini adalah karena sebagai awak magang yang baik saya harus mengerjakan tugas dari buls (red : SKM Bulaksumur) tercinta mulai pukul empat sore hingga pukul sepuluh malam kemarin (sekarang udah ganti hari aja*tears). Itu kelamaan lebih karena internetnya ngadat (otaknya juga sih). Terus kenapa ngepostnya tulisan ini udah jam segini? Karena emang saya barusan selesai, selesai ngetik lagi karena tadi kehapus semua*tears.
Oke, sekian cerita saya tengah malam ini. Bertemu di cerita selanjutnya. Assalamualaikum.
Jumat, 22 Januari 2016
Membaca Buku yang Bukan Seleraku
Saya sudah akan menyiapkan posisi terbaik saya untuk tidur, ketika teringat bahwa saya harus menulis. Keterlambatan saya dalam memublikasikan tulisan kemarin sangat saya sayangkan, dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengulanginya.
Proyek lain yang saya rencanakan kemarin langsung saya lakukan hari ini.
Hari ini saya membaca sebuah buku yang saya pinjam dari teman saya. Saya tertarik meminjam buku itu karena sudah tahu pengarangnya, ia cukup aktif di media sosial twitter, dan saya pun mengikutinya. Saya belum pernah membaca bukunya padahal sudah lama saya penasaran tapi bukanya membeli bukunya malah lebih memilih untuk menunggu ada pinjaman. Meski cukup suka membaca, saya tidak pernah membeli buku. Jarang sekali. Tidak ada budget untuknya. Dan sekarang juga masih bermimpi kapan bisa seperti orang lain yang bisa mengoleksi banyak buku kesukaan....
Ah, ayo kembali lagi ke buku yang sudah saya baca hari ini. Buku itu tidak tebal, hanya sekitar 160 halaman. Bertemakan percintaan. Dan honestly saya tidak menyukainya. Ya kayak kalau kamu baca tulisan saya ini, ha. Karena itu saya tidak berani untuk menyebutkan judulnya, hehe. Alasan saya tidak menyukainya karena ceritanya yang galau-galau gitu, konfliknya biasa, dan alurnya cenderung datar. Sepanjang halaman hanya menceritakan tentang perasaan si tokoh utama, tidak ada konflik atau hal lain yang diceritakan. Ya itu sih, konfliknya kurang banyak/besar jadi nggak ngena di hati. Tidak ada rasa penasaran yang mendorong untuk terus membaca, akibatnya saya sempat malas untuk menyelesaikan namun akhirnya saya selesaikan. Dan yang paling penting saya nggak tahu hikmahnya atau nilai ceritanya apa padahal saya selalu cari itu di setiap buku yang saya baca. Atau saya yang bego saja? Tapi yah mungkin karena memang yang begitu bukan tipe saya. Mengingat si penulis buku ini adalah penulis yang sudah berpengalaman dan punya nama.
Proyek Lain
Pukul 23:39 WIB saya menyelesaikan membaca buku berjudul Sokola Rimba karya Butet Manurung (yang sepertinya juga sudah difilmkan). Tepat seperti perkiraan. Saya mengkalkulasi dari pukul 21.00 WIB tadi kurang 140 halaman jika saya ingin menuntaskan buku ini. Pukul 22.00 WIB saya sudah menyelesaikan 62 halaman yang kasarannya berarti satu halaman satu menit. Lama banget, ya? Katanya suka baca, tapi masih lambat saja membaca. Saya jadi makin termotivasi untuk melaksanakan project lain (selain project menulis ini) yang telah saya pikirkan beberapa hari ini yaitu membaca satu hari satu buku.
Rabu, 20 Januari 2016
Isi Tas Adikku
Selasa, 19 Januari 2016
Keseharian Pengangguran [1]
Senin, 18 Januari 2016
Nilai Pertama
Minggu, 17 Januari 2016
Sembunyi
Aku takut
Aku takut mereka akan tahu
Aku sudah akan ketahuan
Padahal sedang kucoba sembunyikan
Agar mereka tidak tahu
Tapi mereka akan tahu segera
Pun sekarang
Pada percakapan terakhir kami
Aku takut
Mereka akan menjadi seperti yang dulu-dulu
Meninggalkanku
Sendirian
Dengan yang kupunya
Karena yang kumiliki
Ku tidak percaya diri
Tahu-tahu mengutuk
Tiba-tiba tidak bersyukur
Rasa ini
Aku benci
Bukan,
Bukan mereka yang salah
Akulah
Dan aku
Kembali diingatkan
Bahwa segalanya
Serahkan padaNya
Pasrahkan padaNya
Kembalikan padaNya
Sang Pemilik Rasa
Sang Pemberi Kesedihan
Dan Kebahagiaan
Sang Penentu Takdir Hidup
Sabtu, 16 Januari 2016
Rencana Dari Tuhan [1]
Jumat, 15 Januari 2016
Membuat Cerita
Kamis, 14 Januari 2016
Mimpi: Pertahankan Atau Lepaskan
Hello Good People!
Kegiatan apa yang sudah kalian seharian ini atau kemarin lakukan? Apapun hal itu, semoga bermanfaat dan bisa membuat kita lebih baik lagi ya.
Jadi tema kita hari ini adalah mimpi.
Mimpi...
Kalian punya mimpi apa? Mimpi dikejar anjing laut lalu tiba-tiba diselamatkan harimau di pesta ulangtahun teman? Hehe maaf jika terlalu ngaco. Tentu di sini bukan mimpi seperti itu yang saya maksudkan. Mimpi yang saya maksud adalah mimpi yang berarti angan-angan. Ya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mimpi berarti 1 sesuatu yang terlihat atau dialami ketika tidur 2 angan-angan. Lalu saya penasaran menelusuri arti kata 'angan-angan'. Sayapun cari lagi di KBBI, dan menemukan arti kata angan-angan adalah 1 pikiran;ingatan 2 cita-cita. Hm, jadi mimpi=cita-cita? Ini memang banyak yang nggak tahu atau saya saja yang terlalu bodoh? Selama ini saya pikir mimpi itu berbeda dengan cita-cita di mana mimpi dinilai lebih tidak realistis dari cita-cita. Tapi saya tidak mau mempersalahkan itu.
Yang ingin saya bahas di sini adalah jika berbicara tentang mimpi (dan/atau cita-cita) pasti akan terbayang masa depan. Bagaimana kamu membayangkan kehidupan masa depanmu seperti itulah mimpimu. Tentu bayangan masa depan di sini adalah yang berasal dari hati kecil atau nurani, bukan dari keadaan kita sekarang. Memang, realitas saat ini sedikit banyak mempengaruhi mimpi kita. Mulai dari faktor ekonomi, pendidikan, gengsi, kepepet, tekanan, dan lain sebagainya.
Ah aku kan pemalu, mana bisa aku jadi presenter terkenal?
Ah otakku kan pas-pasan, mana bisa jadi arsitek beneran?
Ah ibuku saja tidak percaya aku bisa jadi pengusaha sukses, apalagi orang lain?
Hal-hal seperti itulah yang membuat nyali kita menciut, down, membuat semangat menjadi redup. Saat itulah kita mulai memikirkan, apakah akan mengakhirinya dan memilih jalan yang lebih 'aman' saja atau akan tetap mempertahankan mimpi itu walaupun jalannya sulit sekaliii?
Hanya diri sendirilah yang mampu menjawabnya. Saya? Jawaban saya adalah saya sedang mempertahankannya. Mungkin saya terlalu terbuai oleh kisah Ikal dan Arai, atau oleh perahu kertasnya Kugy. Entahlah. Sedari kecil saya banyak membaca buku-buku yang menceritakan indahnya bermimpi. Walaupun kenyataanya tak selalu mendukung saya, bahkan hampir tidak pernah. Sampai sekarang saya terus bertahan. Walau sifat saya juga sempat tidak mendukung, tapi kali ini tidak akan lagi.
Takut akan kegagalan selalu membayangi benak saya. Namun perlahan ketakutan itu pasti akan sirna bersama pemahaman-pemahaman baik yang saya dapatkan. Saya punya Allah, saya yakin Allah akan menolong saya disetiap kesulitan. Padahal pesan Allah sangat jelas,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”
[QS. Ath Tholaq: 2-3]
Broadcast massage yang saya dapatkan dari seorang teman tersebut menyebutnya sebagai Ilmu Yakin, "Aku ini diciptakan oleh Zat Yang Maha Kaya, kenapa aku harus takut menjadi miskin.."
Karena itulah saya akan tetap menghidupkan mimpi saya.
Akhir kata, beberapa mimpi saya tersebut adalah mempunyai usaha sendiri yang berhasil, menjadi novelis dan bertualang ke penjuru dunia-untuk sebelumnya menjelajahi nusantara.
Semoga dengan menuliskannya di sini saya akan terus teringat. Semoga bermanfaat juga untukmu.
Sekali lagi blog serta tulisan ini saya buat untuk sekedar berbagi pendapat saya. Saya tidak bermaksud untuk menggurui, menasehati, menjatuhkan, dan lain sebagainya. Maaf jika ada kata-kata saya yang tidak berkenan di hati. Dan terimakasih sudah membaca, bertemu lagi di postingan selanjutnya! Kritik dan saran tetap ditunggu.
Rabu, 13 Januari 2016
Adikku dan Televisi
Selasa, 12 Januari 2016
Project Kecil-Kecilan; Bangunkan Lagi Mimpi Itu
Saya ingin membuat project. Ini sifatnya pribadi. Hanya Tuhan, saya, dan kamu yang baca saja yang tahu. Itu pun kalau ada yang baca, kalau enggak ya berarti hanya Tuhan dan saya yang tahu. Oh dan mungkin saya akan beritahu teman dekat dan orang yang bertanya kepada saya-kegiatan apa yang dihabiskan selama liburan-, biar keren dikit dan enggak terlalu ketahuan kalau selo. Ha-ha.
Jadi saya ingin membuat project menulis selama liburan semester ini, untuk mengisi waktu agar tetap produktif dan tidak terbuang sia-sia dan enggak hanya dihabiskan buat tidur saja. Soalnya teman-teman dekat saya pada sibuk sih, hiks. Bisa dibilang juga ini juga semacam challenge begitulah. Rentang waktu dari hari ini sampai 31 Januari, bertepatan dengan deadline membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk semester 2.-. Dan akan ada tema setiap harinya dengan tema hari ini adalah Project. Enggak mutu ya? Ya namanya juga belajar nulis yang penting udah berani posting haha.
Tapi setelah saya tahu arti kata ‘project’ di atas nyali saya jadi sedikit ciut karena dalam Bahasa Indonesia arti kata tersebut adalah proyek. Yang saya artikan selama ini bahwa proyek menyangkut sesuatu yang besar, misalnya proyek pembangunan tenaga listrik, proyek pembangunan jembatan dan lain-lain. Namun, saya pikir lagi kalau kata project tidaklah sedangkal itu saja lagipula hal yang besar dimulai dari hal kecil, bukan? Lalu mengapa saya tetap menamakan kegiatan ini dengan sebutan project adalah karena saya ikut-ikutan saja dengan orang lain, yang sepertinya sudah umum sekali digunakan di Indonesia. Maka jika tadi saya berkata ingin membuat project kali ini saya tambah menjadi project kecil-kecilan.
Maka, malam ini, diantara lautan bantal yang sudah melambai-lambai ini saya berniat untuk melaksanakan project kecil-kecilan ini. Semoga istiqomah sampai selesai. Doakan saja. Harapannya semoga bisa menghidupkan kembali mimpi saya dalam tulis-menulis, menjadi pembelajaran buat saya dan bermanfaat untuk yang membaca-kalau ada-
Tanya kenapa saya berbahasa terkesan kaku seperti ini dan merubah kata ganti orang pertama lagi? Karena saya ingin belajar menulis dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD dan KBBI dan menurut pengalaman saya jika saya menggunakan kata ‘aku’ akan terkesan tinggi hati dan semacamnya.
Jangan tanya mengapa saya tidak pernah muncul dan tahu-tahu nongol, karena itu semua semata akibat kemalasan akut saya.
Jangan tanya kenapa tulisan ini pendek, karena saya saja sudah bersyukur bisa menulis lagi sejauh 486 kata ini dan agak takjub ternyata saya masih bisa menulis setelah sekian lama kemalasan menyergap niat menulis saya. Kuncinya ternyata just do it dan abaikan kemalasan.
![]() |
Photo from here |
Sekian dulu. Kritik, saran, komentar dan semacamnya sangat dibutuhkan di sini. Jangan ragu-ragu siapapun kamu silakan tulis di kolom komentar. (smile)