Saya sudah akan menyiapkan posisi terbaik saya untuk tidur, ketika teringat bahwa saya harus menulis. Keterlambatan saya dalam memublikasikan tulisan kemarin sangat saya sayangkan, dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengulanginya.
Proyek lain yang saya rencanakan kemarin langsung saya lakukan hari ini.
Hari ini saya membaca sebuah buku yang saya pinjam dari teman saya. Saya tertarik meminjam buku itu karena sudah tahu pengarangnya, ia cukup aktif di media sosial twitter, dan saya pun mengikutinya. Saya belum pernah membaca bukunya padahal sudah lama saya penasaran tapi bukanya membeli bukunya malah lebih memilih untuk menunggu ada pinjaman. Meski cukup suka membaca, saya tidak pernah membeli buku. Jarang sekali. Tidak ada budget untuknya. Dan sekarang juga masih bermimpi kapan bisa seperti orang lain yang bisa mengoleksi banyak buku kesukaan....
Ah, ayo kembali lagi ke buku yang sudah saya baca hari ini. Buku itu tidak tebal, hanya sekitar 160 halaman. Bertemakan percintaan. Dan honestly saya tidak menyukainya. Ya kayak kalau kamu baca tulisan saya ini, ha. Karena itu saya tidak berani untuk menyebutkan judulnya, hehe. Alasan saya tidak menyukainya karena ceritanya yang galau-galau gitu, konfliknya biasa, dan alurnya cenderung datar. Sepanjang halaman hanya menceritakan tentang perasaan si tokoh utama, tidak ada konflik atau hal lain yang diceritakan. Ya itu sih, konfliknya kurang banyak/besar jadi nggak ngena di hati. Tidak ada rasa penasaran yang mendorong untuk terus membaca, akibatnya saya sempat malas untuk menyelesaikan namun akhirnya saya selesaikan. Dan yang paling penting saya nggak tahu hikmahnya atau nilai ceritanya apa padahal saya selalu cari itu di setiap buku yang saya baca. Atau saya yang bego saja? Tapi yah mungkin karena memang yang begitu bukan tipe saya. Mengingat si penulis buku ini adalah penulis yang sudah berpengalaman dan punya nama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar