Sabtu, 22 Maret 2014

Maaf

Maaf

Mengapa rasanya sulit sekali? Jariku rasanya sulit sekali untuk menekan tombol send di handphone bututku ini. Ah ini semua gaara - gara aku begadang membaca novel tadi malam. Akibatnya aku jadi bangun kesiangan. Pukul tujuh kurang lima belas menit aku baru bangun dari tidurku sedangkan kalo nggak mau telat paling nggak aku harus berangkat pukul tujuh tepat.
Aku terbangun karena mendengar teriakan ibu dari lantai bawah. Menyadari kalau hari sudah siang, aku bergegas mandi. Kilat. Dandan. Kilat. Berteriak pada ibu supaya menyiapkan bekal makanan untukku. 
Keluar kamar, aku bertanya pada ibu.
"Mana bekalku?"
"Kau menyuruhku membuat bekal untukmu?" jawabnya dengan wajah tidak bersalah.
Aku kesal. Nggak tau apa aku udah telat.
Ketika kemudian aku memakai sepatu dengan tergesa - gesa, ibu mengulurkan sebuah gelas padaku.
"Paling tidak minumlah,"katanya sambil tersenyum.
Namun aku sudah terlanjur kesal. Tak kuacuhkan perbuatannya lalu bergegas pergi menghidupkan sepeda motor. Berangkat.
Kemudian di sinilah aku sekarang. Di ruang kelasku, pukul tujuh lebih lima puluh lima. Menulis cerita ini. Mengabaikan pelajaran kimia yang biasanya kusukai. Berpikir apakah aku harus mengirim pesan untuk ibu atau tidak. Meski hanya satu kata saja.
Maaf
Karena aku sangat menyesali perbuatanku tadi. Sungguh.

haiii, selamat pagi! :) 
kali ini saya posting very-short-story. saya tau ini jelek, jadi please tinggalkan komentar ya! saya butuh kritik dan saran Anda. :)

Kamis, 20 Maret 2014

friends

Hai :)
Kali ini saya mau share tentang tujuh sahabat saya.

Memang belum lama saya kenal dengan lima sahabat saya ini. Baru sekitar setahunan lebih lah. Cuma satu orang aja yang sudah saya kenal sekitar empat tahunan karena saya dulu satu kelas sama dia sewaktu smp, tapi belum terlalu dekat. Saya kenal mereka saat kelas sepuluh. Kita dari smp yang berbeda – beda. Setelah sekian lama dekat, saya tahu kalo sifat kami berbeda – beda, walaupun kita juga mempunyai kesamaan.

Pertama Diah. Diah ini yang dari smp sekelas sama saya. Dulu waktu kelas tujuh dan delapan saya mengenal dia cuma sebatas teman. Kelas sembilan, kami mulai dekat karena meja kami depan- belakang. Sampai – sampai kami pernah punya nama geng gitu yang beranggotakan saya, diah, sama masing – masing jejer kami, nama gengnya ‘Anggurbelle’ , hihihi apa banget deh pokoknya. Dari dulu si diah ini orangnya emang koplak, pinter ngelucu, friendly, gampang deket sama orang, pedenya tinggi juga. Dia dulu pas smp nggak mau kalo suruh foto bareng, padahal kalo dirumah itu anak narsis abis! Nggak tau deh apa sebabnya. Dan pas saya SMA saya bersyukur banget bisa sekelas sama dia lagi. Dan akhirnya kami jejeran. Dan itu membuat dampak negatif dan positif bagi diri kami masing – masing. Buktinya sekarang Diah udah bisa narsis bareng teman - teman, dan suka baca novel juga hahaha.

Dida. Saya kenal Dida sewaktu kelas sepuluh. Pecinta film 5 cm. Addicted sama Herjunot Ali dan Andi Arsyil. Pertama kali kenal dia, dia itu orangnya baik banget. Dia sering smsin saya dan teman lain kalau ada pr atau tugas atau kalo dimintain tolong dia juga mau. Dia orangnya juga asik, friendly dan polos. Dia suka shopping ke jogja (Bahkan dia hapal jalan2 di jogja walaupun nggak tinggal di kota Jogja), dia suka nonton sinetron, dia suka nonton film yang lagi update, apapun sesuatu yang gaul dia itu yang paling update dibanding sahabat saya lainnya. Dida ini bentuknya(?) kecil agak bulet, mukanya juga bulet, pake kacamata lagi, kalo senyum apalagi pas keliatan giginya jadi unyu, pokoknya unyuk – unyuk gitu deh. Dida ini golongan darahnya AB, sama seperti saya. Dan menurut saya, dia adalah sahabat saya yang paling sabar dan bijak. Walaupun terkadang suka misuh – misuh sendiri sih kalau lagi jengkel sama orang, hihihi.

Ilma. Ilma ini jejerannya dida pas kelas sepuluh. Kata dida, dulu mereka juga nggak saling kenal karena berasal dari smp yang beda. Tapi tiba – tiba pada awal pertemuan mereka, si ilma tiba – tiba nongol dengan bunyi “clingggggggg” (saya curiga kalau dia waktu itu pake bubuk flo kayak yang dipake harry potter sama keluarga weasley waktu mau ke diagon alley), dan dia tiba – tiba buka percakapan sama dia. Kira – kira begini ceritanya.
Ilma : “eh lo dida kan?”
Dida : “eh iyaa” (dalam hati: wah ternyata gue populer)
Ilma : “elo cucunya mbah *nyebut nama simbahnya dida*kan?”
Dida : “iya. Kok tau e?” (mulai lapar, eh mulai bingung)
Ilma : “yaudah, kita jejer aja.” (dengan wajah datar)
Dida : “..........” (melongo, sampe mungkin mulutnya bisa menelan dua unit mobil dan sepeda motor.-.)
Begitulah kira – kira percakapannya. Sejak saat itu mereka selalu bersama dan tak terpisahkan like dora dan boots. Ilma ini badannya nggak tinggi, mungil gitu lah, dan wajahnya cantik, dan menurutku matanya seperti mata kucing. Orang yang belum terlalu kenal sama dia pasti mikirnya dia orang alim. Bagi saya, ilma itu asyik, apalagi kalo lagi ngomongin novel (kita sama – sama hobi baca novel), bahkan saya dekat dengan dia juga gara – gara novel. Selain itu dia orangnya juga pinter nggambar, seperti sudah bakat gitu. Saya sama ilma suka berimajinasi tentang suatu hal, efek hobi baca novel kali yee. Tapi ilma tuh cenderung tipe orang yang ngga perhatian. Cuek. But she’s cool.

Next, ganis. Pertama kali tau dia dari notes – notesnya di facebook. Saya suka baca tulisannya gitu lah. Ganis itu orangnya kreatif, pintar menggambar manga, pintar nulis juga. Mungkin karena golongan darahnya B (ngaruh nggak sih?). Ganis berperawakan tinggi, putih, berkacamata, dan seorang yang merupakan anggota tim basket sekolah. Ia suka sekali dengan hal- hal berbau Jepang dan Exo (itu lho boyband korea). Kita deket karena kata dia kita “temen musuhan” padahal kita ngga pernah bener – bener musuhan. Ganis udah punya dua buku lho. Iya, buku karyanya sendiri. Isinya yang buat dia (sama temen duetnya sih), yang buat sampul, yang jilid, editing, segala macem dia sendiri yang ngerjain. Walaupun nggak dilipatgandakan dan nggak diperjualbelikan tapi menurut saya itu keren!


Olin. Olin adalah orang yang cerewet. Kata banyak orang sih dia kembaranya Talitha. Mungkin karena kemana – mana selalu bareng, sama – sama pake behel, rambutnya sama – sama sebahu. Olin orangnya juga asik, baik, dan dia suka baca novel terjemahan (pahami benar poin ini), dia suka sama Shinee tapi akhir – akhir ini lagi suka sama Exo (maaf kalau penulisaannya salah). dia juga sekarang lagi suka sama Albern Sultan. Dia rumahnya deket sungai yang besar(?). Dia sekarang lagi sibuk belajar biar bisa masuk di perguruan tinggi yang dia inginkan*prokprokprok*.

Last, Talitha. Talitha adalah seseorang yang nggak jelas kalau ngomong, dia orangnya ramah banget, dan dia orang yang baik, jarang banget ngomongin orang. Besok dia pengen jadi polisi jadi sekarang giginya dibehel deh. Banyak orang yang sirik sama dia tapi dia nggak pernah dendam sama orang tersebut. Diantara kita dialah yang paling sering nebeng. Eh iya dia itu orangnya suka nggak nyambung kalo kita lagi ngobrol. Contohnya ya kita lagi serius bahas tugas eh dianya tiba – tiba nyeletuk “aku pengen ke pantaaaai,” gubrak banget kan?

Itu tadi sekilas tentang sahabat - sahabat saya. Btw, ada yang mau tahu tentang saya? enggak? yasudah :(
Eh iya, komentarnya ditunggu lho! saya masih harus banyak belajar nih.

Here's some of our photos :
ini di acara resepsi pernikahannya mbaknya Dida

ini waktu di Tanah Lot, Bali


pake mantol aja masih narsis-_-


di rumah Ganis ( masih pake seragam soalnya habis pulang sekolah )


( masih ) di rumah Ganis


emoticon kalo kata Olin ( soalnya kepala doang._. )

"Friendship is the inexpressible comfort of feeling safe with a person, having neither to weigh thoughts nor measure words."
(George Eliot)

Rabu, 19 Maret 2014

Puisi Lama


hai! kali ini saya mau post puisi. puisi ini dibuat sekitar tahun 2009 kalo nggak salah. udah lama banget kan? makanya maklum aja kalo bahasanya lebay hehehe.

-Sahabat Saingan-

Berawal dari kebiasaan
Lama-lama jadi ketergantungan
Meski kini ku tak bisa setiap hari berjumpa denganmu
But your is my best friend
Terserah kamu mau nganggep aku best friendmu atau bukan
Yang penting kita tetep sahabatankan ?

Karena kamu yang pertama kali aku kenal
Walau dulu kita sering banget musuhan
Ya maklumlah wong dulu kita masih SD
Aku selalu saja tersenyum jika teringat saat-saat itu
Masih ingatkah kamu akan saat seperti itu ?

Kamu baik
Kamu cantik
Kamu juga pintar
Beruntung banget aku punaya sahabat seperti kamu
Mudah-mudahan kamu nganggep aku seperti halnya aku nganggep kamu
Meski kita tak pernah menyatakan bahwa kita adalah sepasang sahabat
Tapi dihati kita tetaplah sahabat



-Sahabat Hilang Kontak-

Waktu begitu cepat berlalu
Secepat kamu meninggalkan diriku
Tak tahukah kamu bahwa aku begitu merindukanmu ?
Entah di mana kini dirimu berada
Sekolahmu saja aku nggak tahu
Bodoh bangetkan aku

Kamu benar-benar telah meninggalkanku sendiri di sini tanpa jejek
Apa kini kamu telah melupakanku ?
Benar-benar telah melupakanku ?
Secepat itukah kamu lupakan kenangan-kenangan kita dulu?
Masih ingatkah kamu pada gelang berwarna putih yang kita beli bersama sebagai tanda persahabatan kita dulu ?
Masih ingatkah kamu saat kita bermain bersama,pergi bersama,makan bersama dan menerjang cacian dari mereka bersama dulu ?

Oh Tuhan
Dirimulah satu-satunya sahabat yang telah benar-benar jauh dariku
Jauh dimata dan mungkin jauh pula dihati
Entahlah,yang pasti hanya kau dan Tuhan tentunya yang tahu



-Sahabat, Ayo Kita Bertahan !-

Dalam kesendirianku aku termenung
Memikirkan dirimu sahabat
Aku beruntung punya sahabat sepertimu
Walau kau memiliki kekurangan
Yang berbeda dari oranglain
Tapi kita tetaplah sahabat,sobat
Toh,manusia nggak ada yang sempurnakan ?
Semua manusia pasti punya kelemahan dan kelebihanya masing-masing

Kadang aku berpikir hidup ini nggak adil
Tapi kaulah yang menyadarkanku sahabat
Hanya kau
Disaat semuanya jauh dariku
Hanya kau yang ada disampingku

Kuharap kita tetap bisa bersahabat
Dulu,kini,dan nanti
Selama-lama-lama-lamanya
Kan kupertahankan persahabatan kita
Meski kita tak sama
Namun justru itu kita bisa saling melengkapi
Keep this friendship together,ok?



-Sahabat Yang Terlupakan-

Aku rindu dirimu
Walau kita masih sering bertemu
Tapi bukan itu yang kumaksud
Bukan ragamu yang jauh namun hatimu
Kini kau telah jauh meninggalkanku
Kini kau telah jauh berbeda
Melupakan kenangan masa kecil kita dulu

Mungkin kau tak memikirkanya
Mungkin kau tak menyadarinya
Padahal kau yang memulai itu semua
Padahal kau yang memintaku tuk jadi sahabatmu

Hanya sekedar kau mengingat saat-saat dulu kita bermain bersama saja itu hal yang sulit
Karena kau sudah benar-benar melupakanku
Dengan semua yang kau punya kini
Ku harap kau sempat membaca tulisan ini dan menyadari bahwa yang kimaksud di sini adalah kau

Meski kini kita telah jauh
Ku takkan pernah melupakanmu
Berlarilah dan kejar impianmu sahabat
Dan jadilah seperti apa yang kau mau
Kau kukenang selalu