Kamis, 20 Maret 2014

friends

Hai :)
Kali ini saya mau share tentang tujuh sahabat saya.

Memang belum lama saya kenal dengan lima sahabat saya ini. Baru sekitar setahunan lebih lah. Cuma satu orang aja yang sudah saya kenal sekitar empat tahunan karena saya dulu satu kelas sama dia sewaktu smp, tapi belum terlalu dekat. Saya kenal mereka saat kelas sepuluh. Kita dari smp yang berbeda – beda. Setelah sekian lama dekat, saya tahu kalo sifat kami berbeda – beda, walaupun kita juga mempunyai kesamaan.

Pertama Diah. Diah ini yang dari smp sekelas sama saya. Dulu waktu kelas tujuh dan delapan saya mengenal dia cuma sebatas teman. Kelas sembilan, kami mulai dekat karena meja kami depan- belakang. Sampai – sampai kami pernah punya nama geng gitu yang beranggotakan saya, diah, sama masing – masing jejer kami, nama gengnya ‘Anggurbelle’ , hihihi apa banget deh pokoknya. Dari dulu si diah ini orangnya emang koplak, pinter ngelucu, friendly, gampang deket sama orang, pedenya tinggi juga. Dia dulu pas smp nggak mau kalo suruh foto bareng, padahal kalo dirumah itu anak narsis abis! Nggak tau deh apa sebabnya. Dan pas saya SMA saya bersyukur banget bisa sekelas sama dia lagi. Dan akhirnya kami jejeran. Dan itu membuat dampak negatif dan positif bagi diri kami masing – masing. Buktinya sekarang Diah udah bisa narsis bareng teman - teman, dan suka baca novel juga hahaha.

Dida. Saya kenal Dida sewaktu kelas sepuluh. Pecinta film 5 cm. Addicted sama Herjunot Ali dan Andi Arsyil. Pertama kali kenal dia, dia itu orangnya baik banget. Dia sering smsin saya dan teman lain kalau ada pr atau tugas atau kalo dimintain tolong dia juga mau. Dia orangnya juga asik, friendly dan polos. Dia suka shopping ke jogja (Bahkan dia hapal jalan2 di jogja walaupun nggak tinggal di kota Jogja), dia suka nonton sinetron, dia suka nonton film yang lagi update, apapun sesuatu yang gaul dia itu yang paling update dibanding sahabat saya lainnya. Dida ini bentuknya(?) kecil agak bulet, mukanya juga bulet, pake kacamata lagi, kalo senyum apalagi pas keliatan giginya jadi unyu, pokoknya unyuk – unyuk gitu deh. Dida ini golongan darahnya AB, sama seperti saya. Dan menurut saya, dia adalah sahabat saya yang paling sabar dan bijak. Walaupun terkadang suka misuh – misuh sendiri sih kalau lagi jengkel sama orang, hihihi.

Ilma. Ilma ini jejerannya dida pas kelas sepuluh. Kata dida, dulu mereka juga nggak saling kenal karena berasal dari smp yang beda. Tapi tiba – tiba pada awal pertemuan mereka, si ilma tiba – tiba nongol dengan bunyi “clingggggggg” (saya curiga kalau dia waktu itu pake bubuk flo kayak yang dipake harry potter sama keluarga weasley waktu mau ke diagon alley), dan dia tiba – tiba buka percakapan sama dia. Kira – kira begini ceritanya.
Ilma : “eh lo dida kan?”
Dida : “eh iyaa” (dalam hati: wah ternyata gue populer)
Ilma : “elo cucunya mbah *nyebut nama simbahnya dida*kan?”
Dida : “iya. Kok tau e?” (mulai lapar, eh mulai bingung)
Ilma : “yaudah, kita jejer aja.” (dengan wajah datar)
Dida : “..........” (melongo, sampe mungkin mulutnya bisa menelan dua unit mobil dan sepeda motor.-.)
Begitulah kira – kira percakapannya. Sejak saat itu mereka selalu bersama dan tak terpisahkan like dora dan boots. Ilma ini badannya nggak tinggi, mungil gitu lah, dan wajahnya cantik, dan menurutku matanya seperti mata kucing. Orang yang belum terlalu kenal sama dia pasti mikirnya dia orang alim. Bagi saya, ilma itu asyik, apalagi kalo lagi ngomongin novel (kita sama – sama hobi baca novel), bahkan saya dekat dengan dia juga gara – gara novel. Selain itu dia orangnya juga pinter nggambar, seperti sudah bakat gitu. Saya sama ilma suka berimajinasi tentang suatu hal, efek hobi baca novel kali yee. Tapi ilma tuh cenderung tipe orang yang ngga perhatian. Cuek. But she’s cool.

Next, ganis. Pertama kali tau dia dari notes – notesnya di facebook. Saya suka baca tulisannya gitu lah. Ganis itu orangnya kreatif, pintar menggambar manga, pintar nulis juga. Mungkin karena golongan darahnya B (ngaruh nggak sih?). Ganis berperawakan tinggi, putih, berkacamata, dan seorang yang merupakan anggota tim basket sekolah. Ia suka sekali dengan hal- hal berbau Jepang dan Exo (itu lho boyband korea). Kita deket karena kata dia kita “temen musuhan” padahal kita ngga pernah bener – bener musuhan. Ganis udah punya dua buku lho. Iya, buku karyanya sendiri. Isinya yang buat dia (sama temen duetnya sih), yang buat sampul, yang jilid, editing, segala macem dia sendiri yang ngerjain. Walaupun nggak dilipatgandakan dan nggak diperjualbelikan tapi menurut saya itu keren!


Olin. Olin adalah orang yang cerewet. Kata banyak orang sih dia kembaranya Talitha. Mungkin karena kemana – mana selalu bareng, sama – sama pake behel, rambutnya sama – sama sebahu. Olin orangnya juga asik, baik, dan dia suka baca novel terjemahan (pahami benar poin ini), dia suka sama Shinee tapi akhir – akhir ini lagi suka sama Exo (maaf kalau penulisaannya salah). dia juga sekarang lagi suka sama Albern Sultan. Dia rumahnya deket sungai yang besar(?). Dia sekarang lagi sibuk belajar biar bisa masuk di perguruan tinggi yang dia inginkan*prokprokprok*.

Last, Talitha. Talitha adalah seseorang yang nggak jelas kalau ngomong, dia orangnya ramah banget, dan dia orang yang baik, jarang banget ngomongin orang. Besok dia pengen jadi polisi jadi sekarang giginya dibehel deh. Banyak orang yang sirik sama dia tapi dia nggak pernah dendam sama orang tersebut. Diantara kita dialah yang paling sering nebeng. Eh iya dia itu orangnya suka nggak nyambung kalo kita lagi ngobrol. Contohnya ya kita lagi serius bahas tugas eh dianya tiba – tiba nyeletuk “aku pengen ke pantaaaai,” gubrak banget kan?

Itu tadi sekilas tentang sahabat - sahabat saya. Btw, ada yang mau tahu tentang saya? enggak? yasudah :(
Eh iya, komentarnya ditunggu lho! saya masih harus banyak belajar nih.

Here's some of our photos :
ini di acara resepsi pernikahannya mbaknya Dida

ini waktu di Tanah Lot, Bali


pake mantol aja masih narsis-_-


di rumah Ganis ( masih pake seragam soalnya habis pulang sekolah )


( masih ) di rumah Ganis


emoticon kalo kata Olin ( soalnya kepala doang._. )

"Friendship is the inexpressible comfort of feeling safe with a person, having neither to weigh thoughts nor measure words."
(George Eliot)

2 komentar: