Kamis, 08 Mei 2014

Serba-Serbi Sekolah


Sekolah menurut saya adalah suatu tempat di mana kita bisa mempelajari berbagai hal tertentu. Nah kali ini saya ingin membahas mengenai sekolah formal. Dalam sekolah formal di Indonesia, biasanya dimulai pada PAUD, lalu TK, SD, SMP, SMA/SMK lalu kuliah.
Masa sekolah yang paling saya sukai sampai saat ini adalah saat SMA. Karena di sana, banyak peristiwa yang terjadi. Saya menemukan sahabat-sahabat saya, saya mengalami kejenuhan belajar, patah hati, kesenangan, kesedihan, bertemu teman dengan perangai yang baik dan buruk, bertemu guru yang killer dan membosankan. Intinya di masa SMA ini saya mengalami suatu fase di mana hidup saya telah banyak berubah dari sebelumnya.
Saat ini saya memang sedang bersekolah di SMA Negeri 1 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Di sekolah ini, saya adalah seorang siswi kelas XI IPA 5. Sekilas tentang sekolah saya, sekolah ini terletak di Jalan Terbahsari no. 1, Wates. Tempatnya sangat tersembunyi dan berada di ujung atas tanjakan terbah. Jarak rumah saya ke sekolah kira-kira hanya 3 kilometer. Sekolah ini seperti SMA pada umumnya, menawarkan dua jurusan bagi siswa-siswinya yaitu IPA dan IPS. Namun selain itu, SMA ini juga mempunyai kelas Akselerasi yang baru mempunyai 7 angkatan. Pada angkatan saya sekolah kami masih menggunakan sistem pendidikan yang lama namun adik kelas saya sudah menggunkan sistem pendidikan 2013.
Jujur, saat ini saya sedang mengalami kejenuhan dalam bersekolah. Mungkin karena faktor umur yang sedikit lebih tua dari ukuran anak kelas sebelas lainnya (silahkan tertawakan saya). Atau entahlah lah. Yang jelas sekarang saya sedang berada dalam titik terjenuh saya dalam belajar. Buktinya beberapa bulan terakhir saya sering sekali tidak mendengar penjelasan guru, sering tidak konsentrasi saat proses belajar-mengajar, ngantuk, malas, dan sebagainya. Jika ada ulangan dan UTS saya hanya belajar dengan sistem kebut semalam kemudian saya mengerjakan soal-soal tersebut dengan asal-asalan dan sebisa saya saja. Dan itu sangat berdampak buruk terhadap nilai-nilai saya yang tentu saja menjadi jeblok.
Saya sangat sadar akan keadaan saya ini, namun sampai sekarang saya belum juga keluar dari keadaan itu. Saat tahu bahwa nilai UTS saya rendah pun, saat itu saya sangat menyesal dan malu. Lalu saya berusaha untuk berubah dan menghilangkan kebiasaan buruk saya tadi. Namun baru beberapa minggu, semangat saya mulai hilang kembali. Kebiasaan buruk kembali lagi.
Salah satu cara untuk mengubah keadaan ini mungkin adalah motivasi. Ya, memang saya merasa bahwa saya sangat kurang mendapat motivasi dari oranglain. Saya lelah memotivasi diri sendiri. Saya butuh alasan mengapa saya harus berubah.
Namun terlepas dari semua itu, saya sadar bahwa sekolah sangat penting. Di sini kita bisa banyak mendapatkan ilmu pengetahun yang sebelumnya kita tidak pernah tahu sehingga bisa menjadi bekal di masa depan nanti. Di sini juga, kita mendapatkan banyak teman yang mempunyai sifat yang berbeda-beda, yang bahkan tidak pernah kita pikirkan sekalipun. Kita bisa menemukan sahabat yang sesungguhnya. Karena di sekolah juga, banyak remaja yang mulai mengenal cinta dan patah hati.
Mengenai keburukan dari sekolah, menurut saya sekarang ini para siswa belajar hanya karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi saja. Namun mereka tidak peduli akan cara mendapatkan nilai itu. Segala cara akan mereka lakukan, asal mereka mendapatkan nilai yang tinggi. Sehingga sekolah bukan sebagai tempat menuntut ilmu lagi, namun hanya sebagai tempat untuk mendapatkan nilai yang tinggi saja.
Selain itu saya juga meyayangkan sistem pendidikan di Indonesia yang bergitu buruk. Saya kecewa karena sistem pendidikan hanya terfokus pada nilai saja. Saya juga tidak suka jika ada orang yang menilai oranglain dari pintar tidaknya ia di sekolah. Padahal kemampuan orang pasti berbeda-beda. Ada orang yang pintar di akademik, namun tidak pandai bermusik dan sebaliknya.
Selain itu saya juga ingin menyinggung sedikit tentang jurusan di SMA. Saat ini umumnya hanya terdapat dua jurusan di SMA, yaitu IPA dan IPS. Dan kebanyakan orang memandang bahwa anak IPA itu lebih pintar dari anak IPS. Padahal tidak demikian. Setiap orang kan mempunyai kemampuan dan minat yang berbeda. Dan karena pandangan itu sudah berakar kuat di diri masyarakat Indonesia, akibatnya kebanyakan pelajar di SMA ingin berada di jurusan IPA dan tidak mau serta malu bila di jurusan IPS. Padahal ia bisa saja lebih mampu di jurusan IPS. Dan menurut pengamatan saya, di sekolah saya sendiri pun, kebanyakan siswa yang pintar mmilih jurusan IPA dan siswa yang nilainya belum mencukupi terpaksa harus di IPS. Tentu tidak semuanya, tapi kebanyakan begitu. Mungkin di SMA lain juga begitu.
Itulah sekilah pandangan saya tentang sekolah. Saya tahu tulisan saya ini campur aduk ancur banget, karena memang saya sedang lelah dan tak bersemangat. Akhir kata saya hanya ingin menyampaikan, semangat sekolah untuk cita-cita dan masa depanmu!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar