Minggu, 20 Juli 2014

Main, Main, dan Main

Hari terakhir proyek Ngimcil. Masih banyak banget sebenarnya cerita masa kecil yang ingin saya bagikan pada kalian. Tapi, ingatan saya terbatas. Setelah baca blog teman-teman, saya minder deh. Kok mereka ceritanya tentang prestasi atau pengalaman mereka yang membanggakan di waktu kecil gitu ya? Duhhh saya minder gilak. Pas kecil, saya nggak pernah ikut begituan, paling pol ya cuma menang lomba mewarnai tujuh belasan dulu. Saya juara pertama, hadiahnya botol minum. Yang juara dua sama tiga, malah hadiahnya tempat bekal makan. Yaa mungkin panitianya melihat kondisi saya yang cungkring dan item ini, jadi mereka memberi saya botol air minum dengan harapan saya segera terlihat fresh gitu. Ha-ha garing banget.

Terus saya ingat pas dulu udah pindah di kampung saya yang sekarang. Itu sedang masa-masanya anak kampung kami giat belajar. Saya waktu itu kelas lima SD. Dan itu juga sedang ada kakak-kakak KKN. Hampir tiap hari kami les geratis di rumah tetangga yang juga salah seorang KKN itu. Dari situ saya mulai mengenal teman-teman kampung saya lebih luas lagi, tidak hanya di daerah sekitar tempat tinggal saya.

Saya juga ingat kalau di kampung saya yang baru, saya kerjaannya main terus. Entah itu petak umpet, kasti, gobak sodor, sampai permainan khas perempuan banget seperti barbie, bongkar pasang, ingkling, dakon, atau masak-masakan. Yang paling sering dimainkan oleh kami adalah permainan Yabe. Itu sejenis permainan yang alatnya berupa sebuah bola tenis dan pecahan genteng yang ditumpuk-tumpuk. Ada dua tim dalam permainan itu. Setiap tim berjumlah tiga orang atau lebih. Cara bermainnya yaitu, tim yang bermain pertama-tama mencoba melempar bola ke arah tumpukan pecahan genteng dalam jarak yang telah disepakati. Apabila kena, maka tim yang bermain akan mencoba menyusun pecahan itu kembali namun jangan sampai terkena bolal. Tim yang jaga beusaha mematikan lawan agar tidak sampai berhasil menuntaskan menyusun pecahan itu, dengan cara "mengebuk" lawan dengan bola. Yah begitulah kira-kira. Saya yakin kamu yang waktu kecil tinggal di desa juga tahu permainan ini, hanya saja namanya yang berbeda.

Oh ya, saya dulu juga sering main lompat tali atau yeye. Kalau yeye namanya yeye jepang dan satu lagi apa ya itu lupa namanya. Ada lagi permainan yang matanya ditutupin dan harus mencari seseorang dan harus menebak siapa orangnya gitu. Terus saya juga suka buat baju barbie sendiri. Desain sendiri, jahit tangan sendiri. Lalu dulu ada salah seorang teman kecil saya yang sengaja saya dan teman-teman lain "kancingi". Maksudnya dianya ada di luar, dan kami di dalam rumah salah satu teman. Tapi teman yang punya rumah sengaja kunci pintunya, karena sudah kita sepakati. Jadi lah seorang teman yang ada di luar tersebut menangis. Waktu itu sih, alasannya kita sebel sama dia karena dia orangnya egois banget. Sedikit sadis kelihatannya, tapi ya begitulah kehidupan kecil saya bersama teman-teman saya. Hari ini bermusuhan, besok sudah bermain bersama lagi.

Ah, mungkin memang saya tidak punya prestasi waktu kecil dulu (sekarang pun iya). Namun, saya sangat bersyukur akan kehidupan kecil saya. Kehidupan seorang anak desa biasa, yang kerjaannya main, main, dan main sampai kulit menghitam. Indahnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar