Kamis, 19 Juni 2014

Teman Kecil




Berpikir tentang masa lalu. Masa kecil. Saya punya seorang teman kecil yang paling dekat dengan saya. Dia adalah seorang gadis yang periang, pemberani, dan menyukai hal-hal baru. Dia lebih muda dua tahun dari saya. Cerita dimulai saat saya pindah rumah ke sebuah desa yang jaraknya lima belas menit dari tempat tinggal saya sebelumnya. Dia lah teman pertama saya di desa ini. Rumahnya dan rumah saya hanya berselang dua rumah. Setiap hari kami bermain berdua. Bermain masak-masakan, bongkar pasang, lompat tali, petak umpet, berdua. Seperti saya bilang tadi, dia adalah gadis kecil yang periang. Maka dia lah yang lebih sering menentukan mau bermain apakah kita hari ini, sedangkan saya hanya menurut dan lebih banyak mengalah untuk dia.

Waktu rupanya telah merubah semuanya. Jaman berganti. Dengan sifatnya yang demikian, juga parasnya yang semakin hari semakin cantik, dia mudah saja mendapatkan banyak teman baru. Pergaulannya luas. Saya mungkin telah dilupakannya. Meski sering saya jengkel dengan sifatnya yang tak mau mengalah, yang terkadang egois, yang bikin jengkel, namun sejujurnya saya menyayanginya. Dan terkadang, saya merindukannya.

         Terkadang saat saya lewat di depan rumahnya dan dia juga sedang berada di depan rumahnya, ingin rasanya sekedar saja menyapa,

         "hai, apa kabar?"

            Namun selalu, saya hanya mampu terdiam dan tersenyum padanya.

            Miris rasanya, melihat orang yang dulu selalu menghabiskan waktu bersama kita, sekarang bagaikan orang asing. Time flies.


           
            Hari ke-4. 21 hari menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar