Selasa, 17 Juni 2014

Kelasku

           

         Pada tahun pelajaran 2013/2014 ini, saya merupakan seorang siswi kelas XI di SMA 1 Wates. Tepatnya kelas XI IPA5. Kelas IPA terakhir di SMAN 1 Wates. Kelas paling apa ya? Paling jarang menang lomba  mungkin ya? Haha. 

            Dulu, waktu pertama saya tahu kalau saya ditaruh di kelas ini, saya sedih. Bahkan saya sampai menangis. Ini serius. Lebay mungkin tapi memang begitu kenyataannya. Pas satu-dua hari pertama di kelas ini, saya menangis. Itu karena saya merasa saya nggak punya teman di kelas ini, dan juga saya sebenarnya nggak mau masuk IPA.  Saya nggak mau bahas yang kedua ya, langsung yang pertama aja. Jadi di kelas IPA 5 ini, yang berasal dari kelas yang sama dengan saya pas kelas sepuluh ada dua orang perempuan. Masalahnya, saya nggak dekat dengan mereka. Sedangkan yang dari kelas lain sebagian sih udah kenal tapi nggak deket, ada juga yang cuma tau nama, tapi ada juga yang baru tau kalau ada yang namanya itu di sekolah  ._.V. Waktu itu saya benar-benar sedih dan mengira bahwa kehidupan saya untuk satu tahun ke depan bakalan suram sesuram mukannya teman saya yang namanya Viko. Hehe piss Vik becanda doang kok. Tapi dalam kenyataannya, sekarang, setelah hampir satu tahun saya berada di kelas ini, saya merasa berat untuk meninggalkan kelas ini, dan semua yang berhubungan dengannya. Kecuali dua hal.

            Pertama adalah tempat duduk saya yang berada di pojok kanan paling belakang. Itu membuat saya merasa bahwa mata saya sudah minus. Saya nggak bisa baca dengan jelas tulisan yang ada di whiteboard. Suara saya juga jadi nggak kedengeran kalo ngejawab pertanyaan atau bertanya, dan itu membuat saya sungkan untuk bertanya. Kedua, jujur saya nggak suka dengan guru fisika saya. Dan saya nggak suka dengan fisika. Harusnya sih besok gurunya bukan dia.

            Di kelas IPA 5 itu suasananya berbeda dengan kelas-kelas yang pernah saya tempati sebelumnya. Suasana kelas sebelas IPA 5 tuh ramai tapi lucu. Ada aja yang dibecandain. Tapi yang paling sering jadi bahan becandaan dan bullyan adalah Viko. Iya Viko. Kalian pada tau Viko kan? Nggak tau? Yaudah oke saya kasih tahu bukan pizza (apaini). Viko adalah seorang siswa yang bertubuh subur dan memakai kacamata. Katanya sih Viko ini dulu waktu kecilnya kurus, terus diejek sama tetangganya. Kira-kira kayak gini nih ilustrasinya:

Tetangga          : "Eh bu, kok anaknya ibu kurus kerempeng gitu sih. Padahal Anda dan suami Anda kan subur-subur gitu. Kayak anak saya dong, gendut dan sehat. Jangan-jangan anak ibu kekancingan ya."
Ibunya Viko    : "Enak saja, lihat aja ya nanti. Pasti anak saya akan gendut dan sehat seperti kami. Beteweh itu maksudnya cacingan kali, bukan kekancingan."
Tetangga          : "Oh iya. Itu maksud saya. Oke saya nggak takut. Mari kita lihat nanti!"

            Kemudian mereka saling colok-colokan mata.

            Huft, gitu deh. Akhirnya ibunya Viko sekarang sudah mendapatkan award dengan kategori Orangtua Tersukses yang Bisa Menggemukkan Anaknya. Selamat. Prokprokprok. Nah karena sekarang Viko sudah gendut, saya akan melanjutkan  kisah Viko di kelas saya tercintah ini.

            Viko itu adalah seorang teman sekelas saya yang sangat rajin bingit. Tapi Viko nggak pelit lhoh waktu ada temannya yang mau tanya tentang materi yang tidak dimengerti dan ia akan dengan sabar mengajarinya. Baik yaaa. Selain sekolah, untuk menunjang prestasi akademiknya ia juga les di salah satu lembaga bimbingan belajar sebut saja GR, singkatan dari Gegeden Ransel. Iya soalnya Viko tasnya emang selalu terlihat guede sih. Mungkin isinya buku-buku yang di kasih dari GR. Viko itu sangat sayang sama GR, buktinya waktu ada yang iseng jelek-jelekkin GR, Viko langsung marah dan malah balik promosiin tempat lesnya itu. Kalo saya jadi kepala pemasaran GR sih, saya bakal ngasih award ke Viko sebagai murid paling teladan, paling potensial, tercintah,  dan teroenyoeh. Nah karena kecintaannya dengan GR itu seringkali memunculkan keisengan dari teman-temannya. Siapa kah yang suka ngisengin Viko itu? Yaaa sekelas pernah ngisengin dia sih, tapi yang paling sering sih gengnya Akamsok Ceria.

            Geng Akamsok Ceria? Apalagi tuh? Kalo ini sih geng yang beranggotakkan Lela, Lusi, Dita, dan Ira. Kenapa namanya Akamsok Ceria? Karena mereka bisa dekat salah satunya karena sama-sama hobi nonton sinetron yang ada di SCTV itu lho. Akamsok srintil itulah. Mereka itu emang seneng banget sama sinetron begituan. Si Lela malah sampai terobsesi dengan salah satu tokoh di sana yang bernama Naomi. Lela emang udah memproklamirkan dirinya sendiri sebagai Naomi di kelas kita dan karena suarannya yang memang benar-benar sama dengan suara si Naomi yang suka tereak-tereak dengan suara cemprengnya itu maka kita-kita, temennya, pada ngeiyaiin aja. Abisnya emang sama sih. Sama-sama suka bikin kuping budek.

            Balik lagi ke Geng Akamsok. Karena suka nonton sinetron tersebut mereka memanggil anggota mereka dan ada juga yang manggil saya dan teman lainnya dengan panggilan Akamsok. Di detik terakhir kebersamaan kita di kelas ini, mereka makin lengket aja. Mereka sekarang lebih suka nonton sinetronnya SCTV yang ada vampir dan srigalanya itu. Mereka suka niru-niru dan berlagak jadi tokoh dalam sinetron itu dengan gaya yang konyol. Mereka juga suka main game online Papa's Cupkeria. Cobain deh, mungkin kamu juga bakal ketagihan seperti mereka. Katanya sih mereka sampai buat grup Akamsok Ceria di BBM. Pokoknya, kalo mereka udah bareng pasti mereka becanda terus.

            Oh iya seperti yang disebutkan sebelumnya, Geng Akamsok Ceria suka ngisengin si Viko. Katanya sih, Viko itu kalau diisengin langsung ngambek, dan itu lucu bagi mereka. Hihihi sabar ya Vik, kamu emang sering kita isengin dan kita bully. Itu karena reaksi kamu yang lucu dan buat ketawa. Tapi itu semua nggak serius kok, kita cuma becanda aja karena kita sayang sama kamu juga :")

            Tentang IPA 5 yang lain. IPA 5 itu adalah kelas yang berpenghuni 22 orang siswa. 7 laki-laki, 15 perempuan. 9  beragama Islam, 13 beragama Katholik. Baru kali ini ngerasain jadi minoritas soal agama. Dan ternyata, nggak buruk kok. Nggak ada masalah malah. Kita semua sama-sama bisa bertoleransi. Contohnya waktu Idul Adha dan ada lomba memasak yang beragama Katholik tanpa merasa aneh dan keberatan mereka tetap ikut membantu. Membawa peralatan, ikut membantu ini-itu, dan kita juga makan  sama-sama. Rukun, damai, sentosa dalam beragama. :)

            Di kelas kita juga banyak yang ikut ekskul paduan suara. Kebanyakan sih yang beragama Katholik. Mungkin karena mereka sering nyanyi di gereja kali ya. Pernah suatu saat, mereka latihan buat paduan suara di kelas. Wihhh merdu abis pokoknya. Tapi terus lagunya jadi nyerempet-nyerempet ke lagu-lagu pop yang kebanyakan galau gitu.  Ditambah ada yang ngiringin pake gitar juga yaitu Igen dan Ajik. Beh, pokoknya mereka berdua itu pinter banget main gitarnya. Dan itu membuat suasana kelas tambah asik. Kelas kita jadi rame. Baru ngerasain suasana yang kayak gini nih selama saya sekolah. Saya sih nyebutnya Kelas Penyanyi, hehehe. Seneng banget bisa dikasih kesempatan ngedengerin suara-suara emas mereka.

            Selama di kelas ini juga, akhirnya saya bisa tahu lebih jauh tentang mantan teman sekelas saya dulu yang sekarang juga sekelas sama saya. Mereka adalah Lela dan Lusi. Awalnya jujur aja saya agak nggak sreg sama mereka. Tapi karena setiap hari saya duduk di belakang mereka, saya jadi tahu sifat mereka lebih jauh. Mereka baik, perhatian, asik, lucu. Mereka pernah menghibur saya waktu saya nangis di bus. Mungkin itu salah satu momen yang nggak akan saya lupain. Walaupun mereka mnganggap mereka cuma ingin sekedar menghibur sebagai teman yang baik. Tapi bagiku, mereka baik dan perhatian banget. Walaupun kadang saya iri dengan mereka, dan sebel sama mereka. Karena mereka berisik banget. Apalagi kalo sama dua temen gengnya yang lain. Tapi tetep, saya udah terlanjur sayang mereka berdua. Cieee lebay hahaha.

            Selain sama Lusi dan Lela, di kelas ini saya menemukan teman akrab baru yaitu Maria dan Cicil. Cicil itu cewek yang pinter dan rajin di kelas kita. Dia tipe-tipe cewek pendiam gitu deh. Walaupun kadang suka nggak nengok saat dipanggil, tapi cicil itu orang yang baik kok. Tapi nggak tau deh kenapa dia agak tertutup gitu.

            Kalo Maria sih, pertama kali lihat dia, saya berpikir kalo dia mirip Asri Welas. Saat saya mengungkapkan pikiran saya itu dengan dia, dia bilang dia pernah dikatain begitu juga sama oranglain. Maria ini orangnya cuek, dan kalo ngomong kadang nggak pake disaring, bahkan kadang-kadang saya sakit hati sama omongannya terhadap saya. Tapi ya itulah Maria. Saya hanya bisa berlapang dada. Dan kenapa saya bisa tahan akrab-akraban sama dia? Karena kita berdua mempunyai minat yang sama. Bukan hanya di satu minat, tapi banyak minat! Saya suka baca, dia juga. Dia suka nulis, saya juga. Saya suka buat do-it-yourself kayak scrapbook, boneka dari kain flanel, menyulam, menjahit, segala macem, dan dia juga. Dia yang mengenalkan saya pada lomba-lomba menulis cerpen, membuat saya semangat menulis, mengajak saya mendaftar menjadi koki Kaca di KR. Baru kali ini saya nemuin seseorang yang klop sama saya kayak gini. Rasanya saya nggak mau pisah sama dia. At least, kita nggak putus kontak dan tetap dekat walaupun nggak sekelas lagi.

            Selain orang-orang di atas, saya juga bersyukur bisa sekelas dengan orang-orang unik lainnya. Sang ibu ketua kelas kita, Citra alias Mbak Ta pacarnya Valentino Rossi, yang tak pernah lupa mengingatkan kita sekiranya ada tugas atau ulangan. Terima kasih sudah menjadi ketua kelas yang sempurna buat kelas kita. Santi, yang selalu galak dan judes kalau sama saya tapi saya tahu hatinya baik dan melow (buktinya aja dia suka dengerin lagu-lagu yang macem kayak punya afgan yang jodoh pasti bertemu, sabar, dll). Ira, yang mempunyai kesamaan sama saya yaitu sama-sama addicted videonya Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez, bahkan tahu lebih banyak dibanding saya. Igen, si jenius yang serba bisa dan serba ngerti apa-apa juga nilainya selalu bagus padahal katanya nggak pernah belajar. Dan saya selalu hati-hati kalo ngomong sama dia soalnya takut salah. Tohang, orang Batak yang hobi nonton film, yang kalo nulis status di facebook alay, yang hampir setiap hari bawa laptop ke sekolah, yang suka nyanyi-nyanyi gaje dengan suara falsetto. Yang punya kata mutiara "aku dudu wong jowo". Bakal kangen juga sama soto day setiap habis olahraga di hari Jum’at.

            Dan juga teman-teman lain yang tidak bisa saya deskripsikan satu persatu. Aziz, Etika, Jihan, Dita, Kurnianto, Ajik, Mida, Pius, Vika, Ocha, Tami. Terima kasih sudah menjadi teman saya. Walaupun terpaksa karena keadaan. Terimakasih sudah menjadi bagian dalam perjalanan hidup saya dan mewarnai hari-hari saya. Maafkan juga atas kesalahan yang saya buat ke kalian. Pasti saya bakalan kangen banget sama kalian. Jangan lupain saya ya. Dini, has, nik, atau apapun kalian memanggilku. Seseorang yang duduk di pojok belakang kanan, sendirian. Seorang teman yang biasa saja, tapi akan selalu mengingat kalian.
        
            Sebenarnya masih banyak banget yang ingin saya ceritakan tentang kelas saya ini, namun saya hanyalah manusia. Manusia yang pelupa. Entah berapa banyak momen apa yang telah saya lupakan.

            Setahun sudah saya menjalani hari-hari di kelas IPA 5. Belajar di ruangan ini. Menjalin hubungan pertemanan dengan orang-orang di dalamnya, berbagi kisah suka, duka, canda, dan tawa. Ah SMA, masa-masa yang paling indah..........

               Bersenang-senanglah
               Karna hari ini yang kan kita rindukan
               Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
               Bersenang-senanglah
               Karna waktu ini yang kan kita banggakan di hari tua
         


                Hari ke-2. 21 hari menulis.

8 komentar:

  1. Hwaaaaaaa :'( aku sayang kamu juga nik :* aku sayang ipa limaaaaaaaaaaa

    BalasHapus
  2. Eaaak eaaak eaaak dinik eaaak.
    1. Aku baca krn kamu suruh di twitter yak, bkn krn selo tp nyelo
    2. Aku merasa ahh bagianku cukup banyak ya disini. Asekk
    3. Akamsok ceria? Aku gk merasa itu geng din. Buat asik2 ajaa
    4. Wah ternyata aku penganggumu ya? Bsk kls 3 kan km ada tmen2 dktmu, jd gausah duduk dibelakangku ya. Tar km beneran budek lagi
    5. Suka (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. eak lela eaaaak
      1. oke, terimakasih karena telah meluangkan waktumu untuk membaca ini :*
      2. Ahh juga
      3. eaa santai wae to kui ki ben keliatan keren kok
      4. ya nggak gitu juga kalik
      5. Thanks (y)

      Hapus
  3. woooiii gilak loe ye din !... wkkk

    BalasHapus