Sabtu, 11 Oktober 2014

Sendiri

sumber gambar : tumblr


Aku sering banget sendiri. Sendiri dalam artian fisik. Kadang di sekolah, aku pergi jajan sendiri, wifian di hall sendiri, waktu jam kosong sibuk sendiri. Ke jogja pun aku sendiri, belanja keperluanku sendiri, mandi pun sendiri (ya iyalah!).

Pernah suatu saat aku sedang berjalan sendirian di koridor kelas yang sedang ramai-ramainya.  Salah seorang teman yang berpapasan denganku berkata,

 “Kamu kok sendirian e? Melas banget.”

Aku hanya tersenyum. Aku tahu maksudnya hanya bertanya dan memberi perhatian kepadaku. Tidak heran karena saat itu mukaku sedang aku tekuk. Ya, waktu itu aku lagi kesal banget dengan sesuatu or maybe someone.

Saat aku menunggu untuk persiapan lomba kaligrafi kemarin pun aku sendiri. Duduk di bangku memanjang yang berhadapan dengan lapangan upacara. Tiba-tiba, seorang guru bimbingan konselingku lewat di depanku, memandangku sesaat kemudian bertanya,

“Kok sendirian? Temannya mana, mbak?”                                   

 Aku menjelaskan bahwa aku sedang menunggu ruangan untuk lomba yang akan aku ikuti siap digunakan. Dan aku berpikir, apa yang guru itu pikirkan tentangku ya? Apakah guru ini merasa kasihan padaku? atau, aku dianggapnya sebagai orang yang antisosial, gitu? Aku jadi berpikir, apa itu yang dipikirkan orang tentangku?

Sendiri. Sendiri mungkin bagi sebagian remaja seusiaku terasa berat, atau bahkan memalukan karena dianggap tidak mempunyai teman. Bagiku, saat aku sendiri berarti saat itu pula aku merasa aku adalah orang yang lebih berani daripada orang-orang lain itu. Karena aku tidaklah takut dianggap nggak gaul atau nggak punya teman. Itung-itung, buat belajar juga. Yang aku tidak sukai hanyalah saat oranglain berpikir untuk mengasihaniku. Walau aku juga tidak suka diabaikan-by the way. Tapi, aku tidak peduli lagi. Tidak peduli dengan yang mereka katakan tentangku. Hanyalah aku yang tahu diriku sendiri. I’m just being myself. 

Walaupun kelihatannya sendiri, tetapi sejatinya ada banyak sahabat dan keluarga yang selalu ada untukku di kala suka maupun duka. Juga ada  diri-Nya yang selalu menemaniku, menuntunku, menjagaku, dan melindungiku di manapun aku berada.


Pengumuman^^

Kali ini aku selaku penulis dan pemilik blog ini menyampaikan bahwa mulai sekarang aku bakal mengganti kata ganti orang pertama di postingan-postinganku selanjutnya, yang tadinya saya menjadi aku. Ini karena sebenarnya aku pribadi lebih menyukai memakai kata aku dibanding saya karena tulisan-tulisanku lebih banyak berjenis cerita dibanding opini dsb. Biar kesannya nggak kaku juga. Sebenernya udah lama sih pengen ganti, Cuma takut aja dianggap nggak konsisten. Tapi, aku coba buat beraniin ganti dibanding kedepannya nggak nyaman. Kata temenku sih, bulan baru, gaya pun juga baru. (padahal sekarang udah tanggal 11._.)